![]() |
Ilustrasi dribbble.com |
Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiyah, ( sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana penelitian adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara Purposive dan Snowbaal, teknik pengumpulan dengan tri anggulasi ( gabungan, analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Tujuan Penelitian Kuantitif
Penelitian Kuantitatif ini bertujuan untuk menjelaskan, meramalkan, atau mengira-ngira dan mengontrol kejadian melalui pengumpulan data yang terfokus dari data numerik.
1. Kelebihan Penelitian Kuantitatif
- Memungkinkan dilakukan pencatatan data hasil penelitian secara eksak.
- mengikuti tata pikir dan tata kerja yang pasti dan konsisten.
- Data dapat diringkas dengan cara dan bentuk yang lebih bermakna dan lebih mudah dianalisis.
- Memungkinkan penggunaan teknik analisis statistic dan matematis yang dapat diandalkan dalam penelitian ilmiah. [menurut Suryabrata]
2. Kekurangan Penelitian Kuantitatif
- Berdasarkan pada anggapan-anggapan (asumsi)
- Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan.
- Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis data yang populasi atau sampelnya sama.
- Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang jumlahnya sedikit.
3. Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif
- Sifat realitasnya dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, terukur.
- Hubungan peneliti dengan yang diteliti independen, supaya terbangun objektivitas.
- Hubungan variabelnya sebab-akibat (kausal)
- Cenderung membuat generalisasi
- Cenderung bebas nilai
Proses Penelitian Kuantitatif Pada umumnya statistik dibagi dua :
1. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif biasanya dipergunakan kalau tujuan penelitianya untuk penjajagan atau pendahuluan,tidak menarik kesimpulan,hanya memberikan gambaran/deskripsi tentang data yang ada.
2. Statistik Inferensial
Analisis statistik infarasial dipergunakan jika peneliti akan memberikan interprestasi menjenai data, atau ingin menarik kesimpulan dari data yang dihasilkan